Selasa, 14 Januari 2014

Wafatnya Rasulullah S.A.W

Di riwayatkan bahwa surah al-maidah ayat 3 di turunkan sesudah waktu ashar yaitu pada hari jum'at di padang arafah pada musim haji penghabisan (Wada).

Pada masa itu Rasulullah s.a.w berada di arafah di atas unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah s.a.w tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingat isi isi dan maknanya yang terkandung dalam ayat tersebut.



Kemudian Rasulullah s.a.w bersandar pada unta beliau, dan unta beliaupun duduk perlahan-lahan, setelah itu turun malaikat Jiblil a.s dan berkata: "Wahai muhamad sesungguhnya pada hari ini telah di sempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang telah di perintahkan oleh Allah s.w.t, dan demikian jaga apa yang terlarang olehnya. Karena itu kumpulkanlah para sahabatmu dan beritahu mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan mu".

Setelah malaikat Jiblil a.s pergi maka rasulullah s.a.w pun berangkat ke mekah terus ke madinah. Kemudian Rasulullah mengumpulkan sahabatnya, pun menceritakan apa yang di beri tahu malaikat Jiblil a.s. Ketika para Sahabat mendengar berita itu, mereka pun gembira sambil berkata; "Agama kita telah sempurna! Agama kita telah sempurna!".

Ketika Abu bakar r.a mendengar kabar Rasulullah s.a.w itu, ia tidak dapat menahan kesedihannya, ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu bakar r.a menangis dari pagi hingga malam hari.

Ketika tentang Abu bakar r.a menangis ini sampai kepada para sahabat lain. Maka berkumpullah di depan rumah Abu bakar r.a dan mereka berkata,"Wahai Abu bakar apakah yang telah membuat engkau menangis sehingga menyedihkan sekali keadaanmu...?".seharusnya engkau gembira karena agama kita telah sempurna".

Mendengar itu, Abu bakar r.a pun berkata,: "Wahai para sahabatku, kamu tidak tahu tentang musibah yang akan menimpa kita, tidakkah kamu tahu bahwa apabila suatu perkara itu telah sempurna maka akan kelihatanlah kekurangannya. Turunnya ayat tersebut menunjukan perpisahan kita dengan rasulullah s.a.w.... Hasan dan Husain akan menjadi yatim dan para istri nabi akan menjadi janda".

Setelah mendengar penjelasan Abu bakar r.a ... sadarlah mereka, lalu merekapun menangis sejadi-jadinya.
Kabar tangisan mereka kemudian sampai kepada para sahabat yang lain. Mereka pun memberitahu Rasulullah s.a.w, berkata dari seorang sahabat, "Ya Rasulullah kami baru kembali dari rumah Abu bakar r.a dan kami dapati banyak orang menangis dengan suara keras sekali di depan rumah beliau".

Berubahlah wajah Rasulullah s.a.w dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu bakar r.a, setelah sampai Rasulullah s.a.w melihat kepada semua yang menangis dan bertanya, "Wahai para sahabatku, mengapa kalian semua menangis ....?".

Kemudian Ali r.a berkata: "Ya Rasulillah, Abu bakar mengatakan bahwa turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah...?
Lalu Rasulullah s.a.w berkata: "Semua yang di katakan Abu bakar benar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu semua telah dekat".

Setelah Abu bakar r.a mendengar pengakuan Rasulullah s.a.w, maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia pun jatuh pingsan.

Saat semua sedang di timpa duka, seorang sahabat `Ukasyah r.a berkata kepada Rasulullah s.a.w,: "Ya Rasulullah, engkau pernah memukul tulang rusukku hingga sakit, saya ingin tahu apakah engkau sengaja memukulku atau hendak memukul unta baginda".
Rasulullah s.a.w menjawab,: "Wahai Ukasyah, aku sengaja memukul kamu".
Kemudaian Rasulullah s.a.w berkata kepada bilal,: "Wahai bilal, pergilah ke rumah fathimah dan ambillah tongkatku kesini".

Bilal keluar dari mesjid dan menuju rumah Fathimah sambil meletakan tangannya di atas kepala dengan berkata,: "Rasulullah telah menyediakannya untuk di balas (di Qishas)".

Setelah bilal sampai di rumah Fathimah, memberi salam dan mengetuk pintu.  "siapakah di pintu?" "aku bilal, saya telah di perintahkan Rasulullah untuk mengambil tongkat beliau".  "wahai bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya".  "wahai Fathimah Rasulullah s.a.w telah menyediakan dirinya untuk di Qishas".  "wahai bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk meng Qishas Rasulullah s.a.w ...?". Bilal tidak menjawab kemudian membawa tongkat kepada Rasulullah s.a.w.

Setelah Rasulullah s.a.w menerima tongkat tersebut dari Bilal, maka beliaupun menyerahkan kepada Ukasyah. Melihat itu, Abu bakar r.a, dan Umar r.a tampil kedepan sambil berkata: "Wahai Ukasyah, janganlah kamu Qishas rasulullah s.a.w Qishaslah kami berdua".
Rasulullah s.a.w berkata: "Wahai Abu bakar, Umar duduklah, sesunggahnya Allah s.w.t telah menempatkan tempatnya untuk kamu berdua".

Kemudian Ali r.a bangun, "Wahai Ukasyah, aku adalah orang yang dekat dengan Rasulullah s.a.w, pukullah aku dan janganlah kamu mengqishas Rasulullah s.a.w".
Lalu Rasulullah s.a.w berkata: "Wahai Ali, duduklah kamu, sesungguhnya Allah telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu".

Setelah itu Hasan dan Husain bangun dengan berkata,: "Wahai Ukasya, Kami ini cucu Rasulullah, kalau kamu mengqishas kami sama dengan mengqishas Rasulullah".
Mendengar kata-kata cucunya, Rasulullah s.a.w pun berkata: "Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua".

"Wahai Ukasyah, pukullah aku, lakukan balasanmu". kata Rasulullah s.a.w. 
"Ukasya berkata" Ya rosulullah s.a.w, engkau memukulku waktu aku tidak memakai baju." Maka Rasulullah pun membuka baju.

Setelah Rasulullah membuka baju maka menangislah seluruh yang hadir. Suasana tegang dan haru.
Setelah Ukasya melihat tubuh rasulullah yang putih bersih, ia segara melempar tongkatnya dan memeluk dan mencium badan Rasulullah dan berkata, "Aku tebus engkau dengan jiwaku ya Rasulullah..siapa yang sanggup memukul tubuhmu ya Rasulullah. Aku melakukan ini karana ingin menyentuhkan badanku dengan badanmu yang di muliakan allah. Dan aku ingin menjagaku dari neraka dengan kehormatanmu."

Kemudian Rasulullah s.a.w berkata "Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu ingin melihat seorang ahli surga, inilah orangnya.". Kemudian semua sahabat bersalam-salaman atas ke gembiraan mereka atas peristiwa yang sangat menegangkan itu.

Setelah itu para sahabat pun berkata, "Wahai Ukaysa inilah keuntunagan yang paling besar bagimu, engkau telah memperoleh derajat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah di surga".

Ketika ajal Rasulullah semakin dekat, beliau pun memanggil para sahabat ke rumah Aisyah r.a dan berkata, "selamat datang semoga allah mengasihimu semua,"
Aku berwasiat padamu semua, agar kamu semua bertaqwa kepada Allahdan mentaati semua perintahnya. Sesungguahnya hari perpisahan antara aku denganmu semua hampir dekat, dan dekat pula saat kembalinya sang hamba kepada Allah dan menempatkannya di surga
Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah ali yang memandikan, Fadhal bin abas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin zaid hendaklah menolong keduanya.
Setelah itu kafanilah aku dengan pakaianku sendiri atau kafanilah aku dengan kain yaman yang putih.
Apabila kamu memandikan aku, letakan lah aku di atas balai tempat tidurku dalam rumahku ini.
setelah itu, kamu semua keluarlah sebantar meninggalkan aku.

Pertama yang menyolatkan aku adalah Allah, kemudian Jibril, kemudian di ikuti Isrofil, mikail, dan Izroil beserta dengan semua pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk bergantian berkelompok mensholatkan ku".

Setelah para sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu, meledaklah tangis mereka, mereka menangis sejadi-jadinya dan berkata "Ya rasulullah, engkau adalah Rasul yang di utus kepada kami, engkau selama ini memberi kekuatan dalam penemuan kami dan sebagai penguasa yang mengurus perkara kami, apabila engkau telah tiada nanti, kepada siapakah kami akan bertanya setiap persoalan yang timbul nanti....?

Kemudian Rasulullah berkata, "Dengarlah para sahabatku Aku tinggalkan kepadamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang, dan telah aku tinggalkan kepada kamu dua nasehat: yang satu nasehat yang pandai bicara dan yang satu lagi nasehat yang diam.
Yang pandai bicara adalah Alqur'an dan yang diam itu adalah maut.
Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit diantara kamu, maka hendaklah kamu semua kembali kepada Alqur'an dan sunahku dan sekiranya hati kamu bersikeras maka lembutkanlah dengan mengambil nasehat kematian".

Setelah Rasulullah s.a.w berkata demikian. maka rasulullah mulai merasakan sakit.
Dalam bulan safar Rasulullah s.a.w sakit selama 18 hari dan sering di kunjungi para sahabat.
Rasulullah s.a.w di utus pada hari senin. pada hari senin pula penyakit Rasulullah s.a.w bertambah berat. Setelah Bilal menyelasaikan azan subuh. Billal pun pergi ke rumah Rasulullah s.a.w, Billal pun memberi salam "assalamu alaikum ya Rasulullah" lalu di jawab oleh Fatimah r.a Rasulullah masih sibuk dengan urusan beliau",

Setelah Billal mendengar penjelasan dari Fatimah ia pun kembali ke mesjid tampa memahami kata-kata Fatimah itu.
Ketika waktu subuh hampir habis, Billal pergi sekali lagi kerumah Rasulullah s.a.w dan memberi salam lagi, kali ini salam billal di dengar oleh Rasulullah s.a.w  "Masuklah wahai Billal, sesungguhnya sakitku ini semakin berat. Suruhlah Abu bakar untuk mengimami sholat subuh berjama'ah dengan mereka yang hadir",

Setelah mendengar pesan Rasulullah, Billal pun berjalan menuju mesjid sambil meletakan tangannya di atas kepala dengan berkata "waaah ini masalah besar".
Di mesjid Billal memberi tahu Abu bakar tentang apa yang Rasulullah katakan kepadanya.

Abu bakar tidak dapat menahan dirinya, ketika melihat mimbar kosong, dengan suara keras ia menangis hingga jatuh pingsan. Melihat peristiwa ini, riuh rendah tangisan sahabat terdengar di dalam mesjid, sehingga Rasulullah bertanya kepada Fatimah r.a "wahai Fatimah apakah yang terjadi...?",  "Kekisruhan di mesjid di sebabkan engkau tidak pergi ke mesjid".
Kemudian Rasulullah memanggil Ali dan Fadhal bin abas lalu Rasulullah bersandar kepada keduanya dan terus pergi.

Setelah sampai di mesjid, Rasulullah s.a.w berkata "Wahai kaum muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah s.w.t ...oleh karena itu hendaklah kamu semua bertaqwa kepada Allah dan mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari pertama aku di akherat dan hari terakhir aku di dunia".
Setelah berkata demikian Rasulullah pun pulang.

Dilangit, Allah s.w.tmewahyukan kepada malaikat Izroil a.s  "wahai Izroil, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baiknya rupa, dan apabila kamu hendak mencabut ruhnya hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut. Minta izinlah terlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masuklah, dan kalau ia tidak izinkan kamu masuk hendaklah kamu kembali kepadaku".

Malaikat Izroil pun turun mendatangi nabi dengan menyerupai orang arab badui. "Assalamu alaikum yaa ahla baitin nubuwwati wa madanirrisaalatia adkhulu...?". (mudah-mudahan keselamatan tetap untuk kamu sekalian, wahai penghuni rumah nabi dan pemberi risalah, bolehkah aku masuk..?'.

Fatimah mendengar orang memberi salam maka ia pun berkata; "Wahai hamba Allah, Rasulullah s.a.w sedang sibuk sebab sakitnya bertambah berat".
Kemudia malaikat Izroil memberi salam lagi, dan kali ini di dengar oleh Rasulullah s.a.w. Rasulullah bertanya kepada Fatimah r.a: "wahai Fatimah, siapakah di depan pintu itu...?".  "Ya rasulullah ada seorang badui memanggilmu dan aku telah katakan kepadanya ayahanda sedang sakit, sebaliknya ia memandangku dengan tajam sehingga badan ku terasa menggigil".

Kemudian Rasulullah s.a.w berkata: "Wahai Fatimah tahukah kamu siapa orang itu ...?".
Fatimah menjawab, "Tidak ayah"  "Dialah Izroil, malaikat yang akan memutuskan segala macam nafsu syawat yang memisahkan perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta meramaikan kubur.

Fatimah tidak dapat menahan air matanya, perpisahan dengan ayahandanya akan terjadi, dia menangis sejadi-jadinya..
"Jangan menangis wahai Fatimah, engkaulah orang yang pertama dalam keluargaku dan bertemu denganku".

Kemudian Rasulullah s.a.w mengizinkan Izroil masuk. Izroil dengan tenang mengucapkan "Assalamu alaikum ya Rasulullah". Lalu Rasulullah menjawab "wa alaikum salam ..wahai Izroil engkau datang menziarahiku atau untuk mencabut ruh ku..?
Izroil menjawab "kedatanganku adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabut ruh mu, itu pun jika engkau izinkan, kalau tidak engkau izinkan aku akan kembali".
Berkata rasulullah s.a.w "Wahai Izroil di manakah engkau tinggalkan Jibril...?".
Berkata Izroil; "Aku tinggalkan Jibril di langit dunia, para malaikat sedang memulaikan dia".

Tidak beberapa lama kemudian Jibril pun turun dan duduk di dekat kepala Rasulullah s.a.w.
Ketika Rasulullah s.a.w melihat kedatangan Jibril beliau berkata "wahai Jibril, tahukah engkau bahwa ajalku sudah dekat".
Berkata Jibril "Ya aku tahu".
Rasulullah bertanya lagi "Wahai Jibril, beritahukanlah padaku kemuliaan yang menggembirakan aku di sisi Allah".
Berkata Jibril "Sesungguhnya semua pintu langit telah di buka, para malaikat telah berbaris rapi menanti ruhmu di langit. Kesemua pintu-pintu surga telah di buka, dan ke semua bidadari sudah berhias menanti kehadiranmu".
Berkata Rasulullah; "Alhamdulillah sekarang engkau katakan pula tentang umatku di hari kiamat nanti".
Berkata jibril: "allah s.w.t berfirman, 'sesungguhnya aku telah melarang semua para nabi masuk ke dalam surga sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua umat memasuki surga".
Berkatalah Rasulullah s.a.w; "sekarang aku telah puas dan telah hilang keresahanku akan umatku....Wahai Izroil mendekatlah kepadaku ...dan lakukan tugasmu.".

Izroil pun melakukan tugasnya, ruh sang nabi agung itu di cabutnya pelan-pelan, lembut sekali.
Ketika ruhnya sampai ke pusar, Rasulullah s.a.w berkata; "Wahai Jibril sakiiit...sekali kematian ini".

Karena tidak sanggup melihat wajah kekasih Allah itu merintih kesakitan, Jibril mengalihkan pandangannya.
Melihat itu Rasulullah bertanya; "Wahai Jiblil apakah engkau tidak suka melihat wajahku...?".
Jibril menjawab "Wahai kekasih Allah, siapa yang akan sanggup melihat wajahmu dalam keadaan sekaratul maut begini...?".

Anasbin malik r.a berkata: "Ketika ruh Rasulullah s.a.w, telah sampai di dada, beliau bersabda, Aku wasiatkan kepadamu mengerjakan sholat dan kerjakan semua yang Allah perintahkan kepadamu".

Ali r.a berkata: "sesungguhnya ketika menjelang saat-saat terakhir, rasulullah s.a.w menggerakan kedua bibirnya sebanyak dua kali, dan aku meletakan telingaku dekat dengannya, Rasulullah s.a.w berkata; "umatku...umatku...umatku,,,".

Telah bersabda rasulullah s.a.w; bahwa; "Malaikat jibril a.s telah berkata kepadaku; "Wahai Muhamad, sesungguhnya Allah s.w.t telah menciptakan sebuah laut di belakang gunung qof, dan di laut itu terdapat ikan yang selalu membaca sholawat untukmu, barang siapa yang menangkap ikan dari laut tersebut maka akan lumpuhlah kedua tangannya dan ikan tersebut akan menjadi batu..".


<<<<>>>>>>>>






































Tidak ada komentar:

Posting Komentar