Senin, 31 Maret 2014

Asal Keturunan Bangsa Yajuj Dan Majuj

Di ceritaka Nabi Nuh a.s mempunyai anak laki-laki yang bernama Ham, Sam dan Yafist
1. Ham menurunkan bangsa Habsy dan Zangi yang berkulit hitam
2. Sam menurunkan bangsa Arab Romawi dan Ajam
3. Yafist menurunkan bangsa Turki barbar, Mongol dan Yajuj dan Majuj



Ada yang mengatakan Nabi Nuh cuma mempunyai anak dua orang laki-laki, Ham dan Yafist. Ham menjadi raja mesir dan Yafist menjadi raja hindustan (india)

Yafist beranak namanya Aaj. Aaj mempunyai anak namanya Auj. Dan Auj mempunyai anak Unuk namanya.
Anak ini tinggi besar bisa di katakan manusia raksasa. Maka Unuk inilah di ceritakan di zaman Nabi nuh di suruh mengambil pohon kayu yang terbesar di negri Mesir untuk di buat kapal. Nabi Nuh adalah manusia yang terpanjang umurnya di dunia, yaitu 950 tahun.

Menurut riwayat orang dulu sangat panjang umurnya dan besar-besar. Akan tetapi yang paling terbesar badannya dan paling tingginya di dunia di waktu itu adalah Unuk, namun Unuk ini tidak mempunyai pikiran seperti orang dewasa. Konon ceritanya ketika terjadi banjir besar di zaman nabi Nuh, Unuk ini tidak tenggelam. Gunung Ararat di turki yang terkenal gunung yang paling tinggi di situ tinggal puncaknya yang kelihatan. Dan konon katanya Bangsa Turki, artinya suku bangsa yang tertinggal ketika Dzulqornain menutup pintu goa tempat keluar masuk bangsa Yajuj itu. Benar tidaknya Waallahu alam. Unuk itu lebih panjang lagi umurnya dari nabi Nuh. Menurut cerita kematian Unuk di zaman Nabi Musa a.s

Konon kabarnya pada suatu ketika Unuk tiba-tiba datang ke negeri Rum, dan berkata kepada raja di situ.
"Tuan raja, cobalah tuan carikan seorang gadis untuk saya. Tapi awas jika tuan tidak memenuhi kehendak saya, akan saya karamkan negeri tuan dengan air laut ini," Kata Unuk.

Bukan main peranjatnya sang raja mendengar ancaman Unuk yang tidak masuk akal itu. Bagaimana bisa mencarikan gadis yang sebesar Unuk sang manusia Raksasa. Akan tetapi raja tidak kehabisan akal,. Raja meminta tempo sampai dua belas tahun untuk mencari gadis yang di mintanya. "Kasih aku tempo untuk mencarikan gadis yang kamu mau hai Unuk!," Kata raja.

"Baik lah akan aku tunggu janji raja. Ingat akan aku tenggelamkan kerajaan anda ini dengan air laut!" Ancam Unuk kepada raja.
Rupanya Unuk sabar menunggu. Kemudian raja mengumpulkan para ahli pembuat patung di seluruh dunia untuk membuat patung raksasa. Akan di suruh pahat sebuah gunung batu, akan di lukis menyerupai seorang gadis cantik yang sedang tidur terlentang.

Demikian raja mengerahkan ahli pemahat patung untuk membuat patung tersebut. Lalu mereka memahat dan melukiskan sebuah gunung batu menyerupai gadis cantik. Perut patung itu di korek. Hampir dua belas tahun, selesailah patung itu. Dalam perut patung itu di isi daging mentah yang di masukan dari liang kemaluan patung itu. Maka tidak sedikit pengisian daging yang masuk kedalam perut patung itu. Kemudian setelah itu di panggilah Unuk untuk di tunjuki kepadanya di mana tempatnya gadis itu yang di minta.

Bukan main girangnya hati Unuk untuk melihat patung itu, cantik dan menggairahkan. Tidak sehelai benang pun menutupi patung gadis itu. Unuk tidak dapat menahan rasa birahinya, lalu di jiima nya patung gadis itu. Dan kemudian ia pergi tidak kembali lagi.

Maka dengan takdir Tuhan air mani Unuk yang tertumpah dalam perut patung bercampur daging, lalu menjadi busuk dan berulat sebesar tubah bayi manusia. Lama-kelamaan ulat itu jadi kepompong. Maka dari kepompong-kepompong itu menetas menjadi anak manusia yang sempurna. Setelah menetas semuanya dan mereka menjadi lapar, lalu keluar mencari makan. Dengan melalui liang kemaluan patung itu lah menjadi pintu goa bagi mereka keluar masuk, mereka keluar memakan apa saja yang mereka temui, terutama binatang-binatang ternak yang menjadi sasaran mereka.

Maka di zaman Iskandar Dzulqarnain, di tutup pintu goa itu dengan demikian mereka tidak dapat keluar menganggu lagi. Sebagaimana sudah di terangkan di atas, pada saat kiamat akan tiba, mereka dapat keluar setelah tutupan itu hancur di korek mereka.

Demikaian keterangan dari kitab Kasyful Ghaibiyah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar