Jumat, 16 Mei 2014

Menyikapi Hati yang Teraniaya

Di dalam hidup bermasyarakat yang tentu banyak sifat dan karakter manusia yang kita jumpai di dalam dunia ini. Tidak bisa di pungkiri sebagai makhluk yang bersosalisasi sesama manusia sering kita temui dan kita rasakan berbagai macam kejadian yang tentu sebagai bunga-bunga kehidupan.
Rasa bahagia, senang , dan sifat-sifat positif lainnya. Tetapi tidak semua kesenangan kita temukan  kehidupan ini. Sifat negatif pun lebih banyak kta temui di sekeliling kita, seperti rasa benci, iri hati, dengki dan hasut yang banyak menyelimuti hati manusia, tak kecuali orang-orang yang berilmu.





Jika kita temui karakter-karakter yang dapat menyenangkan hati kita tentu tidak akan menjadi masalah buat kita, namun apabila kita harus merasakan ketidak nyamanan dalam lingkungan, seperti fitnah yang dapat kita temui dari orang-orang yang tidak kita sukai. Bagaimana menyikapinya..

Sebagai orang yang beriman dan beragama tentulah kesabaran dan doa menjadi senjata untuk menyikapinya. Sebagaimana apa yang di terangkan di dalam Hadist nabi s.a.w. 'doa adalah senjatanya orang mukmin'. Serta dalam firman Allah s.w.t. 'Allah bersama orang-orang yang sabar'. 

Di sinilah letak keimanan kita dalam menghadapi segala cobaan dan ujian yang harus kita hadapi dengan kesabaran dan doa. Banyak rintangan dan cobaan yang kita hadapi dengan kesabaran, tentu akan menambah amal kebajikan nanti kelak di hadapan Allah s.w.t. 

Istilah Hukum Karma
Menurut islam tidak ada yang namanya Hukum Karma atau yang biasa orang awam sebut sebagai kutukan, kualat, kena batunya. Namun apapun namanya semua dengan ketentuan Allah s.w.t, yang menjadi pedoman sebagai orang yang beriman yang harus mempercayai Rukun Iman yang ke enam. Yaitu: Percaya kepada Qodo dan Qodar Allah s.w.t baik maupun buruknya.

Sesuatu musibah yang di rasakan oleh seseorang akibat perbuatan mereka sendiri. Disebabkan ke dzoliman mereka sendiri, yang telah berbuat Keji dan Mungkar. sehingga dapat merugikan seseorang dan alam itu sendiri. Sebagai contoh perbuatan yang Keji, seperti berzinah, memperkosa, dan berbuat aniaya sesama manusia dan makhluk sekitarnya. sehingga dengan perbuatan tersebut maka timbullah berbagai macam penyakit yang sangat berbahaya, yang menyebabkan bagi penderitanya menderita yang sangat.

Dan perbuatan Mungkar Yaitu; Jika seseorang berbuat jahat dengan sesama, seperti Menipu, menyebar fitnah, Ghibah, Hasud dan sebagainya. Membuat orang di sekelilingnya tidak nyaman berdekatan dengan orang tersebut. Sehingga menyebabkan kesenggangan sosial dan permusuhan. Dan bagi perilakunya tentu akan di jauhi dari pergaulan di dalam masyarakat.
Semua itu akan berbalik kepada orang tersebut yang melakukan perbuatan Keji dan Mungkar tersebut.

Jika Kita yang Teraniaya

Di dalam hadis Nabi s.a.w, salah satu doa yang di ijabah tampa hisab adalah orang yang teraniaya, walaupun orang yang teraniaya tersebut Kafir. seperti yang di uraikan di atas. Disaat kita terkena fitnah atau di dzolimi, hanya doa lah yang dapat kita panjatkan. Disanalah letak keadilan tuhan. Maka jika doa kita di ijabah dan di kabul kan tentu akan merugikan orang yang menganiaya kita. Apalagi jika doa kita untuk keburukan orang tersebut, seperti menyumpah, mengutuk, serte mendoakan yang buruk-buruk yang akan menimpa orang tersebut.

Bisa jadi apa yang terjadi dengan suatu musibah yang di rasakan oleh orang tersebut dari doa kita yang di kabul oleh Allah s.w.t. Yang biasa di sebut orang awam dengan Kualat. atau Hukum Karma.

Namun sebagai orang muslim tentu kita harus bersabar yang akan menambah berat amal kita di akherat nanti. Dengan kesabaran insya Allah akan menambah manisnya hidup.

Saya akan uraikan bagaimana doa yang kita panjatkan untuk orang yang telah menganiaya kita dengan kebaikan untuk diri kita sendiri. Sebagai contoh yang pernah saya alami.

Seseorang telah terhina dengan kemiskinan, bahkan saking miskin orang tersebut di pandang sebelah mata oleh masyarakat setempat. Namun berkat kesabaran, orang tersebut berdoa terhadap orang yang telah menghinanya "Ya Allah aku terhina dan di hina oleh pulan bin pulan, sakit hatiku dengan penghinaanya, maka jadikan lah rasa sakit hati ini dengan kebaikan untuk diriku sendiri, jadikan lah rasa sakit hati ini dengan kau ganti Rizki yang luas untuk diriku, dan jadikan lah rasa sakit ini dengan di jadika kesehatan untuk diriku dan orang-orang yang telah berbuat baik terhadap ku"

Dan orang tersebut pun tidak berapa lama mendapatkan kebaikan dengan mendapat Rizki yang melimpah sehingga bisa membangun rumahnya yang gubuk, dan menjadi orang-orang di sekitarnya menjadi segan kepadanya. sedangkan orang yang menghinanya, terus menjadi dengki dan iri sehinnga rasa iri dan dengkinya menyebabkan sakit untuk dirinya.

Itulah hasil dari kesabaran dari seorang yang teraniaya, Rasa sakit hatinya akibat di hina dan di dzolimi oleh seseorang . Namun dia tidak mendoakan keburukan atau mengutuk untuk orang yang telah menghinanya dan mendzoliminya, tetapi menggantikannya dengan doa yang baik-baik untuk dirinya sendiri dengan sebab rasa sakit hati dan teraniaya. Karena doa orang yang teraniaya akan segera di kabulkan oleh Alla s.w.t
 

3 komentar: