Selasa, 08 Oktober 2013

KISAH IBNU MUBAROK DENGAN PENDETA MAJUSI

Pada suatu hari, Ibnu Mubarok pergi ke Mekah untuk menunakan Ibadah haji. Sesampainya di Mekah, ia pun langsung menuju Kabah untuk bertawaf, kemudian ia istirahat di pinggiran Hijir ismail untuk sekedar melepaskan lelahnya sehingga tertidur di tempat itu. Dalam tidurnya, Ibnu Mubarok bermimpi bertemu dengan Rosulullah SAW. Beliau berkata padanya "Jika engkau telah kembali ke bagdad, Carilah bahram dan sampaikan salamku kepadanya, dan katakan bahwa allah SWT telah ridho kepadanya."

Ibnu Mubarok terbangun kaget dan mengucapkan "lahaula walla quata illah billah." dalam hatinya ia berkata "Ini mimpi dari setan"
Kemudian ia mengambil air wudhu dan bertawaf keliling kabah sampai berulang kali, karena kelelahan Ibnu Mubarok kembali tidur dan kembali bermimpi dengan mimpi yang sama serupa sampai tiga kali..
Dalam hatinya ia berontak, tidak mungkin pendeta seperti bahram mendapat salam dari rosulullah SAW dan ridho dari allah SWT. Tapi mimpi itu sangat nyata oleh ibnu mubarok. Karena setan tidak mungkin dapat menjelma menjadi rosulullah SAW.

Setelah syarat dan rukun Haji telah selesai dan sempurna,Ibnu Mubarok pun buru-buru pulang ke bagdad dan ingin secepatnya mendatangi daerah yang di isyaratkan Rosulullah SAW dalam mimpinya.
sampai pada tempat yang di tuju, Ibnu Mubarok berjumpa dengan seseorang yang sudah lanjut usia, dan bertanya " Apakah anda yang bernama Pendeta Bahram beragama majusi?. " Oh yah saya sendiri " sahut Bahram. Kemudian Ibnu Mubarok langsung bertanya " Bahram apakah anda punya amalan yang di anggap baik di sisi allah?." lalu ia menjawab, "Punya, aku mempunyai anak perempuan dan anak laki-laki, aku kawinkan anak perempuanku dengan anak laki-laki ku." "ini haram hukumnya" timpal ibnu mubarok. "Selain itu ada tidak?" "Ada, aku membuat pesta pernikahan besar-besaran dalam pernikahan anakku." jawab Bahram. "Ini juga haram dan di larang oleh agama islam ." "Selain itu ada tidak?" tanya Ibnu Mubarok penasaran. "Oh ada, aku punya anak perempuan yang sangat cantik, aku carikan pasangan yang setara dengannya. Ternyata aku tidak mendapatkan, akhirnya aku kawini saja anakku itu. Dan aku membuat resepsi yang lebih besar, ribuan orang datang dalam pestaku itu." kata Bahram. "ini juga haram" ujar Ibnu Mubarok tegas. "Ada tidak selain itu"  "Ada, pada malam pengantin itu, ketika aku hendak berhubungan dengan istriku yang merupakan anakku, tiba-tiba datanglah seorang perempuan muslim ke rumahku, ia menyalahkan obor dari pelitaku yang ada di depan rumahku, setelah obornya nyalah, ia pergi dan aku pun keluar dan memadamkan obor tersebut. Kemudian ia kembali untuk menyalahkan lagi sampai tiga kali. Dan hatiku berbicara. Jangan-jangan perempuan itu mata-mata pencuri, akhirnya aku keluar membututinya dari belakang. ketika perempuan itu masuk kerumahnya di sambut oleh suara anak-anaknya. "Ibu bawa apa-apa perut kami sudah perih dan keroncongan" Perempuan itu menangis dan berkata. "Aku malu kepada allah, kalau aku meminta kepada selainnya. Apalagi kepada orang majusi yang nyata-nyata tidak seagama" Cerita Bahram.
"Setelah aku mendengar perkataannya, aku langsung pulang dan mengambil satu nampan yang berisi makanan. Lalu aku pergi menuju rumah perempuan muslim itu" kata Bahram.

Ibnu Mubarok berkata, "Ternyata inilah kebaikan kamu".
Kemudian ia menyampaikan pesan dan salam Rosulullah SAW kepadanya dan menceritakan perihal mimpinya ketika berada di Hijir Ismail.

Ketika mendengar cerita Ibnu Mubarok, Bahram langsung mengucapkan dua Kalimat syahadat. Kemudian shok, dan menghembuskan napas terakhir. Ibnu Mubarok pun turut serta dalam upacara kematian sampai di makamkan .

SELESAI

Mudah-mudahan kisah di atas, menjadikan cermin kehidupan kita. bahwa kebaikan sekecil apapun akan membawa selamat dan keberkahan dalam kehidupan kita dunia dan akhirat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar