Kamis, 17 Desember 2015

Cermin Hati

Hati adalah cerminan dan perbuatan seseorang setiap tingkah laku dan tindakannya. Berkaca kepada diri sendiri, apakah sudah pantas apa yang aku buat? Apakah sudah benar apa yang aku katakan? Apakah setiap aku bertindak selalu merugikan orang lain? Apakah ucapan ini bisa menyakiti hati orang lain? Apakah jika aku melakukan ini bisa membawa manfaat atau mudhorot? Apakah aku ini senang dan bahagia apabila menolong? Dan seterusnya berkaca dengang cermin hati.

Hati ibarat seperti cermin dia jujur tidak bisa berbohong. Walaupun berusaha untuk mempercantik diri, ketika kita bercermin kembali pasti akan tampak kekurangan kita didalam cermin itu. Karena cermin jujur dan tak bisa kita membohongi.
Hati kita sedang susah, wajah merespon sinyal itu, sehingga orang yang melihat wajah kita sudah menebak bahwa kita sedang susah, walaupun kita berusaha untuk menutupi dengan senyuman.

Sebaliknya hati kita sedang senang dan bahagia. Wajah pun merespon sinyal itu, sehingga orang-orang di sekitar kita ikut bahagia dan senang, karena kebahagian terpancar dari wajah kita.

Hati sedang membenci sesuatu. Wajah merespon sinyal itu, sehingga terpancar di wajah, membuat wajah kita merungut. Hati bisa membawa sinyal-sinyal kejujuran yang tidak bisa di bohongi.

Hati juga cermin keimanan. Keimanan seseorang akan terpancar karena memiliki hati yang bersih, hati yang tidak dengki, hati yang tidak iri, hati yang bisa membahagiakan orang di sekelilngnya, karena terpancaran imannya.

Hati adalah pelita, penerang dalam gelap. Seperti cermin.

Add caption

Tidak ada komentar:

Posting Komentar