Jumat, 29 Januari 2016

Dimanakah Berada Ruh-ruh Orang yang Sudah Mati?

Untuk menjawab pertanyaan judul di atas, baiklah kita ikuti cerita apa yang dilihat Nabi Muhamad s.a.w, dalam mi'rajnya, ketika beliau menginjakkan kakinya di langit yang pertama sampai langit yag ketujuh, sebagai berikut:

Kata Nabi s.a.w.:

Ketika aku tiba di langit pertama, aku disambut oleh para malaikat, mereka berbaris seperti pasukan memberi hormat kepadaku.


Aku diiringi oleh malaikat Jibril terus menuju pintu masuk. Di situ oleh malaikat penjaga pintu di periksa. Jibril dan aku ditanya; "Apakah sudah mendapat izin dari Tuhan?" Jibril menjawab "Ya." Kami berdua di persilahkan masuk. Seketika kami masuk aku melihat seseorang laki-laki duduk di kursi dikerumuni orang banyak, yang baru saja datang ketika itu. Kemudian mereka pergi lalu datang rombongan yang lain datang mengerumuni orang itu juga. Aku bertanya, "Siapa dia dan siapa mereka itu?"

Jibril berkata: "Itulah Nabi Adam a.s dan rombongan arwah anak cucunya yang sedang datang menghadap beliau disaat itu." 

Kemudian Jibril memperkenalkan aku, katanya; "Inilah Muhamad, Nabi akhir zaman. Atas perintah dan kehendak Allah, ia berkesempatan datang ketempat ini."

Kemudian Nabi Adam menjabat tanganku setelah aku mengucap salam. Kata Nabi Adam: "Selamat datang anak yang sholeh dan Nabi yang sholeh." 

Aku lihat Nabi Adam duduk di kursi yang indah serta memakai pakaian kebesaran laksana seorang raja. Seketika aku akan meneruskan perjalananku. Beliau tidak lupa mendo'akan padaku.

Setelah aku meninggalkan Nabi Adam, Jibril menerangkan: "Ruh-ruh yang masuk ke pintu sebelah kanan Adam, itulah mereka yang akan masuk surga. Selagi pintu itu terbuka, tercium bau harum dari arah pintu itu.

Dan mereka yang masuk ke pintu sebelah kirinya, itulah ruh-ruh anak cucu Adam yang akan masuk neraka. Maka ketika pintu terbuka tercium bau busuk dari situ.

Kemudian aku meneruskan ke langit kedua, aku bertemu di situ dengan Nabi Isa bin Maryam. Kelihatan badannya segar bugar seperti orang habis mandi. Di situ aku melihat ruh Nabi Yahya dan Nabi Zakariya, dan ruh umatnya.

Di langit ketiga aku bertemu Nabi Yusuf dan para umatnya. Di langit keempat bertemu dengan Nabi Idris dan para umatnya.

Di langit kelima bertemu Nabi Harun dan para Umatnya.

Di langit keenam bertemu Nabi Musa dan para Umatnya. Maka atas usul Nabi Musa ini. Shalat yang tadinya 50 waktu menjadi lima waktu. Mungkin jika Nabi Musa tidak mengusulkan sholat lima waktu, pada awalnya 50 waktu, Akan terasa berat untuk Umat Nabi Muhamad.

Demikian keterangan Nabi Muhamad s.a.w. Jadi kesimpulannya daripada ini Ruh Nabi-nabi dan ruh para umat yang telah meninggal dunia berada di langit-langit itu. 
Jelasnya : Ruh-ruh itu berwujud manusia juga sebagaimana tubuh kasarnya di dunia.

Wallahu alam



-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar