Minggu, 24 Januari 2016

SIAPA MENGENAL DIRINYA NISCAYA AKAN MENGENAL TUHANNYA


Firman Allah Ta'ala: Surah Az-Zaariyaat ayat 21;

Wa fii anfusikum afalaa tubsirun

"Dan pada dirimu, mengapa tidak kamu perhatiakan?"

Kita sama mengetahui bahwa manusia itu ada mempunyai tubuh kasar dan mempunyai tubuh halus. Yang dinamakan tubuh kasar itu adalah yang berbentuk badan; kepala, tangan dan kaki. Dan badan kasar ini terdiri dari darah, daging, kulit dan tulang. Akan tetapi jika manusia cuma mempunyai badan kasar dan badan halus (ruh) tampa akal, maka manusia itu menjadi orang gila namanya. Karena orang gila itu sudah hilang akalnya. Bukankah demikian?


Sesungguhnya yang menjadi tenaga atau dorongan dalam diri manusia, bukan hanya akal saja. Sesungguhnya manusia di lengkapi oleh Tuhan dengan berbagai tenaga selain dari pada ruh dan nyawa. Perinciannya adalah sebagai berikut:

1. Jasmani.
2. Ruh.
3. Rawan.
4. Akal.
5. Hawa.
6. Nafsu.
7. Dunia.
8. Malaikat.
9. Syetan.

Marilah dibawah ini kita membahas satu persatu apa guna dan manfaatnya dan apa karyanya masing-masing itu.

1. Jasmani

Jasmani adalah tubuh kasar yang menempati ruh, dan gunanya ruh itu adalah, menghidupi jasmani itu dari ubun-ubun kepala sampai ke ujung kaki. Penulis pernah merasakan menunggu orang yang sedang sekaratul maut, ketika itu nafasnya masih ada, namun ujung kakinya sudah terasa kaku dan dingin. Tak lama kemudian orang itu meninggal ketika kerongkongannya menyentak. Berarti ruh itu di cabut dari ubun-ubun kepala.

2. Ruh

Ruh (nyawa) yang menghidupi sekujur tubuh manusia dan menumbuhkan tubuh manusia sejak ia berada dalam kandungan sampai lahir di dunia dan sampai batas ajalnya.

3. Rawan

Rawan adalah pekerjaan menghayal, membayangkan sesuatu baik-baik hal-hal belum datang atau hal-hal yang telah lalu. Misal seorang pengarang dia dapat menghayalkan sesuatu sehingga menjadi suatu karangan, demikian juga pelukis, demikian orang yang sedang di mabuk asmara tergambar dan terbayang-bayang hal-hal yang mengasikan pedahal belum dialaminya. 

Hayal atau rawan ini tidak terdapat pada binatang, semua orang ada "rawannya". Cuma ada yang kuat dan ada yang lemah. Jadi rawan itu bertempat dalam otak manusia. Oleh karena itulah manusia sifatnya membangun. Karena dia mempunyai khayal yang diterbitkan oleh rawan. Sekecil-kecilnya adalah membangun rumah tangga.

4. Akal

Adalah suatu nikmat pemberian Tuhan yang mahal harganya. Manusia diwajibkan beragama karena akalnya. Akal inilah sebagai alat penerangan bagi manusia. Maka dengan akal inilah dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk baginya. Dan dengan akal itu manusia bisa menimbang dan memberi putusan, bersalahkah atau tidak.
Maka dalam agama Islam, dilarang orang minum-minuman keras atau narkoba karena minuman keras itu dapat merusak akalnya, meskipun cuma sebentar saja.

5. Hawa

Hawa adalah perasaan. Tiap-tiap manusia mempunyai perasaan. Rasa senang, rasa susah, rasa puas, rasa tertekan, rasa cinta, rasa benci, rasa mulia, rasa hina dan sebagainya.

Jadi orang yang tidak mempunyai perasaan samalah orang itu seperti orang yang sudah mati jiwanya.

6. Nafsu.

Nafsu adalah keinginan. Ingin senang, ingin kaya, ingin pangkat, ingjn mulia, ingin kemasyuran, ingin nama baik. Pendeknya 1001 macam keinginan, akan tetapi hawa dengan nafsu bergandengan.

Jika orang sedang mendapat rasa sakit, tentu ingin sembuh. Jika sedang merasai susah tentu ingin senang. Jika sedang mempunyai rasa cinta, tentu ingin bertemu kepada yang dicintainya. Jika sedang merasa marah, ingin mengomel atau ingin memukul begitulah seterusnya.

7. Dunia.

Dunia adalah hobi atau kesenangan. Tiap-tiap manusia mempunyai hoby, tetapi hobby seseorang tidak sama dan kadan berubah. Ada orang yang hobbynya memelihara burung, ada yang senang mengumpulkan perangko, ada yang hobby menulis, ada yang senang main judi, ada yang senang mengadu ayam jago, dan bermacam-macam coraknya. Itulah dunia manusia.

Akan tetapi hobby yang tidak terlarang dalam agama adalah halal. Misalnya hobby mencari harta dengan jalan halal. Dengan berniaga berusaha, berani dan sebagainya.

Dan ada hobby yang terlarang oleh agama, umpamanya; hobby main judi, hobby mencuri, hobby menipu dan sebagainya.

8. Malaikat.

Bahwa malaikat itu jauh darpadanya,  pada hakikatnya tidak demikian. Dia (Malaikat) itu adalah dekat, sebagaimana firman Allah. 

WA INNA ALAIKUM LAHAA FIJHINNA KIROOMAN KAATIBIN

"Sesungguhnya atas kamu ada malaikat penjaga, malaikat itu mulia menulis amalmu."

Kemudian selain daripada jadi penjaga malaikat itu dikala kita tidur, jangan sampai kemasukan semut lobang hidung kita, atau mulut kita sedang terbuka. Karena tidak semua orang yang sedang tertutup, juga malaikat itu dapat kita mintakan bantuannya.

Cobalah pembaca sebelum mau tidur ucapkan demikian; "Hai malaikat penjagaku. Bangunkanlah aku pada jam sekian untuk sholat tahajud atau sholat subuh," Insya Allah pada waktunya sebagaimana yang pembaca minta atau pesankan tiba-tiba mata mata Anda melek terbuka sendiri pada waktu itu. Hal demikian pernah saya coba. Jika Anda ingin membuktikan apa salahnya.

9. Syetan.

Sesungguhnya syetan itu bukan jauh tempatnya. Dia bukan bertempat di kubura atau di hutan lebat. Dia bertempat di dada manusia. 

Cobalah perhatikan Firman Tuhan di dalam surat An'Nas:

. الَّذِي يُوَسْوِسُ فِيصُدُورِالنَّا

"Yang membuat gangguan di dada manusia, dari pada bangsa jin dan manusia."

Maka jelas syetan itu tempatnya di dada manusia. Coba perhatikan ketika kita sedang sembahyang, macam perasaan kita digoda supaya ingat ini dan itu. Padahal sebelum kita Takbiratul ikhrom tidak ingat apa-apa. Itulah salah satu hasil pekerjaan syetan.

Tentu pembaca akan bertanya: 

"Apakah manfaatnya syetan itu pada manusia? Sedang nyata-nyata nya mengganggu ke khusyukan dalam sembahyang?" 

Tiap-tiap sesuatu yang Tuhan ciptakan pasti ada gunanya. Contohnya seperti api misalnya. Api ini sangat besar manfaatnya bagi manusia bukan? Kita tidak akan hidup jika tampa api. Justeru api itupun tidak sedikit membuat celaka kepada manusia. Maka jika manusia tidak berhati-hati memakai api, niscaya timbul kebakaran yang akan menjadi bahaya bagi manusia itu sendiri.

Demikian pula syetan pada diri manusia. Syetan itu asalnya Jin, maka jin itu Tuhan jadikan daripada api. Dan adanya syetan dalam diri manusia adalah untuk menerbitkan amarah atau ghodhob, sebagaimana Nabi mengatakan;

AL GHODOBU MINAS SYAITON 

"Amarah itu daripada syetan."

Jadi tegasnya Tuhan jadikan syetan pada manusia untuk menerbitkan amarah manusia dan kita dapat membayangkan bagaimana jika kiranya manusia tidak mempunyai amarah? Cuma barang kali orang yang berobah akalnya (sedang mabuk) yang tidak mempunyai amarah.

Akan tetapi boleh orang amarah kepada yang mempunyai kesalahan, tetapi jangan sampai merusakkan sesuatu atau merugikan orang lain atau merugikan diri sendiri.

Baca Artikel terkait 4 unsur pada  manusia


Dunia Cerpen. (zaycerpen.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar