Kamis, 28 Januari 2016

Bermacam Rupa Malaikat Maut ketika Mencabut Nyawa

Diriwayatkan di dalam hadits, ketika seseorang akan mati dan menghadapi sakaratul maut, datanglah malaikat kepadanya, dengan bermacam-macam rupa. Ada dengan rupa yang menyenangkan, dan ada pula dengan rupa yang menakutkan. 

Jika yang datang kepada orang mukmin dan sholeh, dia datang dengan rupa manusia yang bagus dan menyenangkan dengan pakaian bagus dan rapih serta harum baunya. Dengan lebih dulu mengucapkan "Salam" serta dengan budi bahasa yang sopan, barulah dicabut nyawa orang itu, tidak dengan kekerasan.


Kalau sekiranya bukan kepada orang yang sholeh, maka datanglah malaikat dengan rupa yang hebat dan menakutkan sangat menyeramkan juga mengerikan. Dan dengan secara paksa dan kasar sehingga merasa sangat sakit ketika ia mencabut nyawa orang itu.

Hal ini dapat disaksikan oleh yang hadir ketika melihat seseorang sedang "Naza" sakaratul maut. Ada orang yang ketika akan sekarat air mukanya tampak gelisah, ngeri dan kecut tampang mukanya. Ada yang ketika akan sakarat, kelakuannya seperti ayam dipotong, waktu menghembuskan nafas yang penghabisan, mulutnya terbuka lebar dan biji matanya mendelik, menakutkan siapa yang melihatnya. Ini menandakan bahwa orang itu dalam sakarat yang menyakitkan. Dan inilah tandanya orang yang berdosa.

Ada orang yang akan mati, walaupun sakitnya telah payah, tapi kelihatannya tenang dan tenteram. Terbayang ketenangan hatinya pada wajahnya. Tidak nampak di mukanya takut dan ngeri. Kelihatan air mukanya manis dan berseri. Senyumannya terlukis di bibirnya, walaupun matanya cekung dan mukanya pucat, karena sakitnya terlalu payah.

Tatkala menarik nafas yang penghabisan kelihatan ia tenang dan tenteram. Tidak gelisah. Inilah menandakan bahwa orang itu di dalam ketika sakarat, merasa bahagia. Senang hatinya meninggalkan dunia ini.

Kata Imam Ghozali dalam kitabnya Ih'ya Ulumuddin, riwayat dari Ibnu Abbas katanya : Nabi Ibrahim a.s adalah sangat teliti, beliau mempunyai ruangan khusus di jadikan tempat ibadat, dan apabila beliau akan pergi-pergian selalu pintunya dikunci dan anak kuncinya dipegang oleh beliau sendiri. Pada suatu ketika beliau membuka pintu kamarnya beliau jadi terperanjat karena di dalam kamarnya ada orang laki-laki yang kelihatanya mencurigakan .

Tanya Nabi Ibrahim: "Siapakah yang mengizinkan kamu masuk kekamar ini?!" 

"Yang menyuruhnya yang memiliki rumah ini!" jawab orang itu.

Kata Nabi Ibrahim: "Akulah yang memiliki rumah ini."

Kata orang itu: "Yang memiliki alam semesta ini." 

Mendengar jawaban demikian Nabi Ibrahim agak terkejut, dan balik bertanya lagi.

"Kalau begitu siapakah engkau?" 

Orang itu menjawab: "Akulah malaikatul maut!" 

Nabi Ibrahim tambah terkejut lagi, tapi beliau tidak menunjuki kekejutannya itu, dan lalu bertanya lagi: "Dapatkah engkau tunjuki rupamu bagaimana ketika engkau akan mencabut nyawa orang mukmin?"

"Tentu saya bisa," kata malaikatul maut. Cobalah alihkan pandanganmu kesana ... "

Nabi Ibrahim menengok kearah lain. Kemudian ketika itu, dilihatnya malaikat itu telah berganti rupa. Seseorang muda tampan bagus wajahnya, serta berpakaian bagus pula dan harum.

Kata Nabi Ibrahim: "Kalau begini keadaanmu, datang kepada orang mukmin sangat menyenangkan."

Begitulah kisah rupa malakatul maut ketika mengambil ruh seseorang dengan rupa bagaiman amal perbuatannya.

©©©


1 komentar: